Senin, 07 Oktober 2013

Individu ,Keluarga dan Masyarakat

Pertumbuhan Individu

Individu
Individu berasal dari kata yunani yaitu “individium” .Kata individu merupakan sebutan yang dapat untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan berarti manusia sebagai keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan, demikian pendapat Dr. A. Lysen.ang artinya “tidak terbagi”.
Maka dapat disimpulkan bahwa individu adalah manusia yang memiliki peranan khas atau spesifik dalam kepribadiannya. Dan terdapat tiga aspek dalam individu yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis rohaniah, dan aspek sosial. Dimana aspek aspek tersebut saling berhubungan. Apabila salah satu rusak maka akan merusak aspek lainnya. Dan secara jabarannya menurut konsep sosiologis kelengkapan hidup meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun.

1. Raga, merupakan bentuk jasad manusia yang khas yang dapat membedakan antara individu yang satu dengan yang lain, sekalipun dengan hakikat yang sama

2. Rasa, merupakan perasaan manusia yang dapat menangkap objek gerakan dari benda-benda isi alam semesta atau perasaan yang menyangkut dengan keindahan

3. Rasio atau akal pikiran, merupakan kelengkapan manusia untuk mengembangkan diri, mengatasi segala sesuatu yang diperlukan dalam diri tiap manusia dan merupakan alat untuk mencerna apa yang diterima oleh panca indera.

4. Rukun atau pergaulan hidup, merupakan bentuk sosialisasi dengan manusia dan hidup berdampingan satu sama lain secara harmonis, damai dan saling melengkapi. Rukun inilah yang dapat membantu manusia untuk membentuk suatu kelompok social yang sering disebut masyarakat.

Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interseluler, yaitu bertumbuhnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat di ukur dengan satuan panjang dan berat. Pertumbuhan terjadi secara simultan dengan perkembangan.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan
Pertumbuhan dipengaruhi oleh 2  faktor utama yaitu: faktor internal dan faktor eksternal.

1.Faktor internal
Soetjiningsih (1998) mengungkapkan bahwa faktor genetik merupakan modal dasar bagi  proses pertumbuhan. Melalui genetik yang berada dalam sel telur yang dibuahi, dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan.

2.Faktor Eksternal (Lingkungan)
Faktor lingkungan sangat menentukan tercapainya potensi genetik yang optimal.

1)  Gizi Ibu Saat Hamil
Apabila status gizi ibu buruk, baik sebelum kehamilan dan selama kehamilan akan menyebabkan berat badan lahir rendah (BBLR). Di samping itu, akan mengakibatkan terlambatnya pertumbuhan otak janin, anemia pada bayi baru lahir, bayi baru lahir mudah terinfeksi, abortus dan sebagianya.

2)  Mekanis
Kelainan bawaan pada bayi dapat disebabkan oleh trauma dan cairan ketuban yang kurang. Demikian pula posisi janin yang tidak normal dapat menyebabkan berbagai kelainan pada bayi yang dilahirkan dan dapat menyebabkan pertumbuhan  terhambat.

3)  Toksin/ Zat kimia
Berbagai jenis obat yang bersifat racun seperti thalidomide, phenitom, methodion, obat anti kanker yang diminum saat kehamilan akan menyebabkan kelainan bawaan.

4)  Endokrin
Jenis hormon yang berperan dalam pertumbuhan janin adalah somatotropin, hormon plasenta, hormon tiroid, insulin dan peptida-peptida lain dengan aktivitas mirip insulin. Hormon yang dihasikan kelenjar tiroid termasuk hormon pertumbuhan oleh karena itu apabila ada kelainan pada kelenjar ini. Produksi hormon akan terganggu yang mengakibatkan pertumbuhan terhambat.

5)  Radiasi
Pengaruh radiasi pada bayi sebelum berumur 18 minggu dapat mengakibatkan kematian, kerusakan otak, mikrosefali atau cacat bawaan lainnya.

6)  Infeksi
Cacat bawaan juga disebabkan  oleh infeksi intra uterine, dan jenis infeksi lain yang menyebabkan penyakit pada janin adalah varisela, malaria, HIV, virus hepatitis dan virus ifluensa.

7)  Stress
Apabila ibu hamil mengalami stres, akan mempengaruhi tumbuh kembang jain yaitu berupa cacat bawaan dan kelainan jiwa.

8)  Anoksia Embrio
Menurunnya oksigenasi janin melalui gangguan pada plasenta atau tali pusat, dan menyebabkan BBLR. 

3.Faktor Lingkungan Pascanatal
1)  Lingkungan Biologis
Lingkungan biologis yang berpengaruh adalah ras, jenis kelamin, umur, gizi, perawatan kesehatan, kepekaan terhadap penyakit, penyakit  kronis, fungsi metabolisme yang saling terkait satu dengan yang lain.

2)  Lingkungan Fisik
Lingkungan fisik yang berpengaruh adalah cuaca, keadaan geografis, sanitasi lingkungan, keadaan rumah dan radiasi. Faktor cuaca dan keadaan geografis berhubungan dengan kejadian gagal panen yang berakibat asupan gizi keluarga rendah, keadaan ini yang menyebabkan gizi kurang dan pertumbuhan anak akan terhambat

3)  Faktor Psikososial
Faktor yang berpengaruh adalah stimulasi rangsangan, motivasi, ganjaran atau hukuman, kelompok sebaya, stress, lingkungan sekolah, cinta dan kasih sayang.

4)  Faktor Keluarga dan adat istiadat
Faktor keluarga dan adat  istiadat yang mempengaruhi antara lain pekerjaan atau pendapatan keluarga, stabilitas rumah tangga, adat istiadat norma tabu serta urbanisasi.

Unicef dan Johnson (1992) membuat model interaksi tumbuh kembang anak dengan melihat sebab dasar, sebab tidak langsung dan sebab langsung. Sebab langsung adalah kecukupan makanan dan keadaan kesehatan. Penyebab tidak langsung meliputi ketahanan makanan keluarga, asuhan ibu bagi anak, sanitasi lingkungan dan pemanfaatan pelayanan kesehatan. Salah satu layanan kesehatan bagi balita adalah posyandu (Supariasa. 2001 : 29) 

Fungsi Keluarga
Terdapat 5 fungsi keluarga dalam tatanan masyarakat, yaitu :
 1. Fungsi Biologis
            a.      Untuk meneruskan keturunan
            b.      Memelihara dan membesarkan anak 
            c.       Memberikan makanan bagi keluarga dan memenuhi kebutuhan gizi
            d.      Merawat dan melindungi kesehatan para anggotanya
            e.      Memberi kesempatan untuk berekreasi

2. Fungsi Psikologis 
a. Identitas keluarga serta rasa aman dan kasih sayang 
b. Pendewasaan kepribadian bagi para anggotanya 
c. Perlindungan secara psikologis
d. Mengadakan hubungan keluarga dengan keluarga lain atau masyarakat

3. Fungsi Sosial Budaya atau Sosiologi
a. Meneruskan nilai-nilai budaya
b. Sosialisasi Pembentukan norma-norma, tingkah laku pada tiap tahap perkembangan anak serta kehidupan keluarga
4. Fungsi Sosial
a. Mencari sumber-sumber untuk memenuhi fungsi lainnya
b. Pembagian sumber-sumber tersebut untuk pengeluaran atau tabungan
c. Pengaturan ekonomi atau keuangan
5. Fungsi Pendidikan
a. Penanaman keterampilan, tingkah laku dan pengetahuan dalam hubungan dengan fungsi-fungsi lain.
b. Persiapan untuk kehidupan dewasa.
c. Memenuhi peranan sehingga anggota keluarga yang dewasa

Pengertian Keluarga

Menurut Departemen Kesehatan RI (1998) :Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapaorang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan salingketergantungan.
Menurut Salvicion dan Ara Celis (1989) :Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah,hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing dan menciptakan sertamempertahankan suatu kebudayaan.

Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa keluarga adalah :

       a.      Unit terkecil dari masyarakat-
       b.      Terdiri atas 2 orang atau lebih-
       c.       Adanya ikatan perkawinan atau pertalian darah-
      d.      Hidup dalam satu rumah tangga-
      e.      Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga-
      f.        Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga-
      g.      Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing-
      h.      Diciptakan, mempertahankan suatu kebudayaan

Pengertian Masyarakat

Masyarakat juga sering dikenal dengan istilah society yang berarti sekumpulan orang yang membentuk sistem, yang terjadi komunikasi didalam kelompok tersebut. Menurut Wikipedia, kata Masyarakat sendiri diambil dari bahasa arab, Musyarak. Masyarakat juga bisa diartikan sekelompok orang yang saling berhubungan dan kemudian membentuk kelompok yang lebih besar. Biasanya masyarakat sering diartikan sekelompok orang yang hidupa dalam satu wilayah dan hidup teratur oleh adat didalamnya.
Masyarakat awal mulanya terbentuk dari masyarakat kecil yang artinya sekumpulan orang. Misalnya sebuah keluarga yang dipimpin oleh kepala keluarga, kemudian dari kelompok keluarga akan membentuk sebuah RT dan RW hingga akhirnya membentuk sebuah dusun. Dusun pun akan membentuk Desa, Kecamatan, Kabupaten, Provinsi, Hingga akhirnya negara.
Masyarakat tidak akan pernah terbentuk tanpa adanya seorang pemimpin. seorang pemimpin yang akan memimpin sebuah masyarakat bisa dipilih dengan berbagai cara. Seperti Pemilu, Pemilihan secara tertutup hingga keturunan pemimpin.Pemilihan pemimpin suatu daerah pasti sudah memiliki aturan masing masing yang biasa disebut adat istiadat.

Dua jenis masyarakat:

a. Masyarakat Paguyuban
Paguyuban adalah sistem hubungan masyarakat yang bukan berdasarkan motif ekonomi. Rukun tetangga, rukun warga, perkumpulan ibu-ibu senam aerobik tingkat RW, klub badminton bapak-bapak, kegiatan karang taruna.
Atau mengambil contoh ekstrim: perkumpulan pemuda penggemar vodka dan bir di malam hari, adalah contoh dari paguyuban.
b. Masyarakat Patembayan
Patembayan yakni bentuk tertentu kelompok social berdasarkan rasional. Definisi lainnya adalah masyarakat yang hubungan antara anggota yang satu dengan lainnya bersifat lugas dan mempunyai tujuan yang sama untuk mendapat keuntungan material. 

Perbedaan anatara kelompok masyarakat non industri dengan masyarakat industri

(1) Masyarakat Non Industri
Kita telah tahu secara garis besar bahwa , kelompok nasional atau organisasi kemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder (secondary group).

(2) Masyarakat Industri

Durkheim mempergunakan variasi pembangian kerja sebagai dasar untuk mengklasifikasikan masyarakat, sesuai dengan taraf perkembangannya. Akan tetapi lebih cenderung mempergunakan dua taraf klasifikasi, yaitu yang sederhana dan yang kompleks. Masyarakat-masyarakat yang berada di tengah kedua eksterm tadi diabaikannya (Soerjono Soekanto, 1982 : 190).
Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakintinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah mengenal pengkhususan.Otonomi sejenis, juga menjadi ciri dari bagian/ kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu.


Pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial, yang dimaksud dengan makhluk sosial adalah  makhluk yang saling membutuhkan satu sama lain tidak bisa berdiri sendiri baik dalam lingkungan negara, organisasi dan masyarakat. Dimana sebagai mahluk sosial,manusia yang merupakan individu terkecil dan terbatas,saling berhubungan dengan individu lainnya bahkan membentuk suatu keluarga,dan dengan terbentuknya keluarga-keluarga lain menjadi kelompok-kelompok sosial terbentuklah suatu masyarakat.

1.       Pengertian Individu
Individu berasal dari kata yunani yaitu “individium” .Kata individu merupakan sebutan yang dapat untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan berarti manusia sebagai keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan, demikian pendapat Dr. A. Lysen.ang artinya “tidak terbagi”.

2.      Pengertian Keluarga
Menurut Departemen Kesehatan RI (1998) :Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapaorang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan salingketergantungan.
Menurut Salvicion dan Ara Celis (1989) :Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah,hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing dan menciptakan sertamempertahankan suatu kebudayaan.

3.      Pengertian Masyarakat
Masyarakat juga sering dikenal dengan istilahsociety yang berarti sekumpulan orang yang membentuk sistem, yang terjadi komunikasi didalam kelompok tersebut. Menurut Wikipedia, kata Masyarakat sendiri diambil dari bahasa arab, Musyarak. Masyarakat juga bisa diartikan sekelompok orang yang saling berhubungan dan kemudian membentuk kelompok yang lebih besar. Biasanya masyarakat sering diartikan sekelompok orang yang hidupa dalam satu wilayah dan hidup teratur oleh adat didalamnya.
Dari penjelasan diatas hubungan individu,keluarga ,dan masyarakat yang saya dapat jelaskan adalah masyarakat yang ada saat ini terbentuk atas kumpulan keluarga dimana keluarga sebagai unit terkecil masyarakat  terjadi atas kumpulan individu-individu yaitu sebagai satu kesatuan terkecil serta terbatas yang tergabung karena hubungan darah atau hubungan perkawinan. Dengan keterhubungan antar individu hingga membentuk masyarakat maka akan terbentuk juga budaya,adat,dan norma.

Pengertian Urbanisasi dan Proses terjadi Urbanisasi

Pengertian Urbanisasi :
Urbanisasi adalah suatu proses kenaikan proporsi jumlah penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Urbanisasi dapat diartikan sebagai suatu proses pengkotaan suatu wilayah. proses pengkotaan ini dapat diartikan dalam dua pengertian. Contohnya adalah daerah cibinong dan bontang yang berubah dari desa ke kota karena adanya kegiatan industri. Pengertian kedua adalah banyak penduduk yang pindah dari desa ke kota, karena adanya penarikan di kota, misal kesempatan kerja. (ilmu lingkungan)
Urbanisasi adalah suatu proses perubahan masyarakat dan kawasan dalam suatu wilayah non-urban menjadi urban. secara spasial, hal ini dikatakan sebagai suatu proses diferensiasi dan spesifikasi pemanfaatan ruang dimana lokasi tertentu menerima bagian pemukim dan fasilitas yang tidak proporsional.

Proses terjadi Urbanisasi :
            Pertama, pemerintah berkeinginan untuk sesegera mungkin meningkatkan proporsi penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Hal ini berkaitan dengan kenyataan bahwa meningkatnya penduduk daerah perkotaan akan berkaitan erat dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi negara. Data memperlihatkan bahwa suatu negara atau daerah dengan tingkat perekonomian yang lebih tinggi, juga memiliki tingkat urbanisasi yang lebih tinggi, dan sebaliknya. Negara-negara industri pada umumnya memiliki tingkat urbanisasi di atas 75 persen. Bandingkan dengan negara berkembang yang sekarang ini. Tingkat urbanisasinya masih sekitar 35 persen sampai dengan 40 persen saja.
Kedua, terjadinya tingkat urbanisasi yang berlebihan, atau tidak terkendali, dapat menimbulkan berbagai permasalahan pada penduduk itu sendiri. Ukuran terkendali atau tidaknya proses urbanisasi biasanya dikenal dengan ukuran primacy rate, yang kurang lebih diartikan sebagai kekuatan daya tarik kota terbesar pada suatu negara atau wilayah terhadap kota-kota di sekitarnya. Makin besar tingkat primacy menunjukkan keadaan yang kurang baik dalam proses urbanisasi. Sayangnya data mutahir mengenai primacy rate di Indonesia tidak tersedia.

http://etrisetiowati.blogspot.com/2011/10/pengertian-urbanisasi-dan-proses.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar