Nama : Emanuela Claresta Sabatina
Kelas : 3sa01 NPM :
12612482
Jurnalistik
Sejarah Perkembangan Jurnalistik
Nasional dan Internasional
Seluruh perkembangan
sejarah jurnalistik dan kegiatan jurnalistik, baik nasional ataupun
internasional, dimulai pada Romawi masa Julius Caesar (100-44 SM). Julius
meneruskan tradisi raja-raja terdahulu untuk menyiarkan kabar mengenai
keputusan senat di papan pengumuman, Acta Diurna. Jules berpikir, walaupun
kekuasaannya tanpa batas, ia harus mendapatkan inisiasi dari publik Roma.
Sejak saat itu,
dikenal istilah Jurnalis yang berasal dari kata diurnalis atau mereka yang
menjadi juru tulis senat. Padahal, jika para ahli sains percaya adanya agama,
perkembangan jurnalistik sudah ada pada masa sebelum Jules. Misalnya, catatan
Eumenes, 363 SM. Ia telah membuat kisah orang-orang ternama masa itu, dari
Alexander yang agung sampai Aristoteles. Lebih jauh lagi beribu tahun ke
belakang adalah masa Nabi Nuh.
A. Indonesia
Jurnalisme
adalah kata yang berasal dari kata journal
yang artinya catatan harian atau catatan kejadian sehari-hari yang disebut juga
surat kabar. Journal sendiri, diserap
dari bahasa latin yaitu diurnalis, yang
artinya orang yang melakukan pekerjaan jurnalistik.
Dahulu
di Indonesia, “jurnalistik” dikenal dengan istilah “publisistik”. Dua istilah ini
berasal dari dua negara yang berbeda. “Publisistik” berasal dari Eropa, yang
dulu sempat digunakan beberapa kampus di Indonesia karena berkiblat pada Eropa.
Seriring berjalannya waktu, istilah “jurnalistik” dikenal di Amerika
menggantikan publisistik dan digunakan hingga sekarang termasuk oleh Indonesia.
Pada
awalnya, komunikasi terjalin hanya dari mulut ke mulut, hingga akhirnya muncul
media cetak yang terpicu oleh penemuan mesin cetak Johannes Guttenberg. Di
Indonesia, kegiatan jurnalistik diawali oleh Belanda. Pada masa ini, kegiatan
jurnalistik juga digunakan sebagai alat perjuangan. Seperti Bintang Timoer,
Bintang Barat, Java Bode dan Medan Prijaji terbit yang juga menjadi koran
pertama di Indonesia.
Di
zaman Jepang, koran-koran ini dilarang, tetapi ada beberapa media cetak yang
diijinkan terbit, yaitu Asia Raja, Tjahaja, Sinar Baru, Sinar Matahari, dan
Suara Asia.Indonesia sendiri pernah
menerbitkan media cetak bernama Bromas Tani dan Biang Lala (1854) dan
Surat Kabar Melayok (1856) yang menjadi langkah awal berdirinya
jurnalistik Indonesia.
Pada tahun 1937, didirikan kantor berita pertama di
Indonesia yaitu ANTARA yang juga menjadi kantorberita perjuangan hingga tahun
1945. ANTARA didirikan oleh tiga orang pejuang jurnalistik kemerdekaan
yaitu Soemanang, A.M. Sipanhoentar dan Adam Malik.
Pada Masa Kemerdekaan, Indonesia mulai mengenal media
komunikasi radio, yand dikenal dengan nama RRI ( Radio Republik Indonesia). Pada
Tahun 1962, ASIAN GAMES ke-IV diselenggarakan untuk pertama kalinya dan menjadi
pemicu di Indonesia untuk menggunakan televisi yang dikenal sampai sekarang
TVRI (Televisi Republik Indonesia) dengan teknologi hitam putih.
Masa kekuasaan Presiden Soeharto, adalah masa-masa
kelam bagi dunia pers di Indonesia. Seperti kasus pmbreidelan Harian Indonesia
Raya dan Majalah Tempo. Hal ini memunculkan Aliansi Jurnalis Independen yang
mendeklarasikan diri di Wisma Tempo Sirna Galih. Beberapa aktivisnya dimasukkan
ke penjara. Setelah
itu, naiklah kekuasaan BJ Habibie setelah lengsernya Soeharto. Di masa inilah,
kebebasan pers diakui dan banyak media massa bermunculan dan diaturlah undang-undang
kewartanan dalam UU Pers Nomor 40 tahun 1999 oleh Dewan Pers dan undang-undang
penyiaran yaitu UU Penyiaran Nomor 32 tahun 2002 oleh KPI.
B. Internasional
( Amerika)
Awal kegiatan jurnalistik di Amerika dimulai adalah di
daerah Amerika Utara. Dimana
perkembangan pers di Amerika Utara mengikuti sejarah unik kolonial Inggris. DI
Tanah Inggris sendiri lahirlah surat kabar Oxford Gazzete yang menggantikan
Gazzete, surat kabar Italia. Pada awal masa Revolusi Industri, ilmu komunikasi
atau dunia jurnalistik mulai dikenal di Eropa, yaitu di Swiss untuk pertama
kalinya, di Universitas Basel Swiss. Ini membawa Amerika Utara untuk turut
serta membangun sekolah jurnalistik yaitu Columbia School of Journalism tahun
1912. Hingga pada abad ke-20 kegiatan jurnalistik dan ilmunya semakin
berkembang, kode etik dilahirkan, hingga meluas menjadi profesi juga kepakaran.
Media massa di Amerika dimulai pada tahun 1800-1900,
dimana kemajuan publikasi sangat cepat karena adanya mesin cetak yang cepat. Lalu
muncul cara-cara untuk memunculka foto pada media surat kabar dengan penemuan
mesin pencetak foto, sehingga surat kabar terlihat lebih enak dibaca. Hingga
pada tahun 1893, media cetak Amerika sudah memakai tinta warna. Dilanjutkan
pada tahun 1899, Amerika mulai mengenal media perekam dengan pita, sehingga
memudahkan para wartawan untuk mencari informasi dengan merekam suara dari
narasumber.
Pada tahun 1920, mulailah pemberitaan dengan
menggunakan media radio sampai tahun 1950 media televisi menjadi populer di
Amerika. Kemajuan teknologi yang ada ini, membuat media berkembang tidak hanya
melalui surat kabar, televisi dan radio, tetapi mulai muncul media internet
pada tahun 1970 yang menjadi populer hingga sekarang.
Sumber:
-http://forumwartawanindonesia.blogspot.com/2012/01/sejarah-jurnalistik-dan-perkembangannya.html
-http://www.purbagaleri.com/2014/10/sejarah-jurnalistik-indonesia.html
-http://www.bimbie.com/sejarah-media-pemberitaan-di-amerika-serikat.htm