Kamis, 01 Januari 2015

Sejarah Perkembangan Jurnalistik Nasional dan Internasional

Nama : Emanuela Claresta Sabatina
Kelas : 3sa01       NPM : 12612482
Jurnalistik

Sejarah Perkembangan Jurnalistik
Nasional dan Internasional

Seluruh perkembangan sejarah jurnalistik dan kegiatan jurnalistik, baik nasional ataupun internasional, dimulai pada Romawi masa Julius Caesar (100-44 SM). Julius meneruskan tradisi raja-raja terdahulu untuk menyiarkan kabar mengenai keputusan senat di papan pengumuman, Acta Diurna. Jules berpikir, walaupun kekuasaannya tanpa batas, ia harus mendapatkan inisiasi dari publik Roma.
Sejak saat itu, dikenal istilah Jurnalis yang berasal dari kata diurnalis atau mereka yang menjadi juru tulis senat. Padahal, jika para ahli sains percaya adanya agama, perkembangan jurnalistik sudah ada pada masa sebelum Jules. Misalnya, catatan Eumenes, 363 SM. Ia telah membuat kisah orang-orang ternama masa itu, dari Alexander yang agung sampai Aristoteles. Lebih jauh lagi beribu tahun ke belakang adalah masa Nabi Nuh.

A.    Indonesia
Jurnalisme adalah kata yang berasal dari kata journal yang artinya catatan harian atau catatan kejadian sehari-hari yang disebut juga surat kabar. Journal sendiri, diserap dari bahasa latin yaitu diurnalis, yang artinya orang yang melakukan pekerjaan jurnalistik.
Dahulu di Indonesia, “jurnalistik” dikenal dengan istilah “publisistik”. Dua istilah ini berasal dari dua negara yang berbeda. “Publisistik” berasal dari Eropa, yang dulu sempat digunakan beberapa kampus di Indonesia karena berkiblat pada Eropa. Seriring berjalannya waktu, istilah “jurnalistik” dikenal di Amerika menggantikan publisistik dan digunakan hingga sekarang termasuk oleh Indonesia.
Pada awalnya, komunikasi terjalin hanya dari mulut ke mulut, hingga akhirnya muncul media cetak yang terpicu oleh penemuan mesin cetak Johannes Guttenberg. Di Indonesia, kegiatan jurnalistik diawali oleh Belanda. Pada masa ini, kegiatan jurnalistik juga digunakan sebagai alat perjuangan. Seperti Bintang Timoer, Bintang Barat, Java Bode dan Medan Prijaji terbit yang juga menjadi koran pertama di Indonesia.
Di zaman Jepang, koran-koran ini dilarang, tetapi ada beberapa media cetak yang diijinkan terbit, yaitu Asia Raja, Tjahaja, Sinar Baru, Sinar Matahari, dan Suara Asia.Indonesia sendiri pernah menerbitkan media cetak bernama Bromas Tani dan Biang Lala (1854) dan Surat Kabar Melayok (1856) yang menjadi langkah awal berdirinya jurnalistik Indonesia.
Pada tahun 1937, didirikan kantor berita pertama di Indonesia yaitu ANTARA yang juga menjadi kantorberita perjuangan hingga tahun 1945. ANTARA didirikan oleh tiga orang pejuang jurnalistik kemerdekaan yaitu Soemanang, A.M. Sipanhoentar dan Adam Malik.
Pada Masa Kemerdekaan, Indonesia mulai mengenal media komunikasi radio, yand dikenal dengan nama RRI ( Radio Republik Indonesia). Pada Tahun 1962, ASIAN GAMES ke-IV diselenggarakan untuk pertama kalinya dan menjadi pemicu di Indonesia untuk menggunakan televisi yang dikenal sampai sekarang TVRI (Televisi Republik Indonesia) dengan teknologi hitam putih.
Masa kekuasaan Presiden Soeharto, adalah masa-masa kelam bagi dunia pers di Indonesia. Seperti kasus pmbreidelan Harian Indonesia Raya dan Majalah Tempo. Hal ini memunculkan Aliansi Jurnalis Independen yang mendeklarasikan diri di Wisma Tempo Sirna Galih. Beberapa aktivisnya dimasukkan ke penjara. Setelah itu, naiklah kekuasaan BJ Habibie setelah lengsernya Soeharto. Di masa inilah, kebebasan pers diakui dan banyak media massa bermunculan dan diaturlah undang-undang kewartanan dalam UU Pers Nomor 40 tahun 1999 oleh Dewan Pers dan undang-undang penyiaran yaitu UU Penyiaran Nomor 32 tahun 2002 oleh KPI.

B.    Internasional ( Amerika)
Awal kegiatan jurnalistik di Amerika dimulai adalah di daerah Amerika Utara.  Dimana perkembangan pers di Amerika Utara mengikuti sejarah unik kolonial Inggris. DI Tanah Inggris sendiri lahirlah surat kabar Oxford Gazzete yang menggantikan Gazzete, surat kabar Italia. Pada awal masa Revolusi Industri, ilmu komunikasi atau dunia jurnalistik mulai dikenal di Eropa, yaitu di Swiss untuk pertama kalinya, di Universitas Basel Swiss. Ini membawa Amerika Utara untuk turut serta membangun sekolah jurnalistik yaitu Columbia School of Journalism tahun 1912. Hingga pada abad ke-20 kegiatan jurnalistik dan ilmunya semakin berkembang, kode etik dilahirkan, hingga meluas menjadi profesi juga kepakaran.
Media massa di Amerika dimulai pada tahun 1800-1900, dimana kemajuan publikasi sangat cepat karena adanya mesin cetak yang cepat. Lalu muncul cara-cara untuk memunculka foto pada media surat kabar dengan penemuan mesin pencetak foto, sehingga surat kabar terlihat lebih enak dibaca. Hingga pada tahun 1893, media cetak Amerika sudah memakai tinta warna. Dilanjutkan pada tahun 1899, Amerika mulai mengenal media perekam dengan pita, sehingga memudahkan para wartawan untuk mencari informasi dengan merekam suara dari narasumber.
Pada tahun 1920, mulailah pemberitaan dengan menggunakan media radio sampai tahun 1950 media televisi menjadi populer di Amerika. Kemajuan teknologi yang ada ini, membuat media berkembang tidak hanya melalui surat kabar, televisi dan radio, tetapi mulai muncul media internet pada tahun 1970 yang menjadi populer hingga sekarang.

Sumber:
-http://forumwartawanindonesia.blogspot.com/2012/01/sejarah-jurnalistik-dan-perkembangannya.html
-http://www.purbagaleri.com/2014/10/sejarah-jurnalistik-indonesia.html
-http://www.bimbie.com/sejarah-media-pemberitaan-di-amerika-serikat.htm

Orientasi Dalam 5-10 tahun Ke Depan

Nama : Emanuela Claresta Sabatina
Kelas : 3sa01
NPM : 12612482
Tugas Jurnalistik
Orientasiku Dalam 5-10 Tahun Ke Depan

Setiap manusia yang hidup, pasti harus punya cita-cita, jika tidak, dia sama saja dengan orang yang tidak hidup. Begitu juga dengan saya, banyak cita-cita dan keinginan yang ingin saya raih dalam 5-10 tahun kedepan. 
Orientasi saya adalah setelah menyelesaikan kuliah S1 Sastra Inggris, saya punya cita-cita untuk bekerja di salah satu bank nasional atau internasional. Pilihan lainnya adalah bekerja di salah satu perusahaan asing. Sembari itu yang pasti saya berharap bisa menemukan jodoh yang terbaik bagi saya. Setelah itu saya ingin menabung gaji saya kelak dan dialokasikan untuk membeli kebutuhan primer yaitu rumah, jika sanggup membeli kendaraan, untuk menikah dan saya ingin buka usaha sendiri, seperti cafe atau restaurant. Sehingga kalaupun saya sudah tidak bekerja atau menjadi ibu rumah tangga, saya tetap memiliki pekerjaan, yang mana hasilnya bisa untuk menambah kebutuhan hidup dan memang bisnis cafe adalah salah satu cita-cita yang sangat saya inginkan.
Saya pikir demikian orientasi saya dalam beberapa tahun ke depan, semoga dapat terwujud.